Palu, MemoSulawesi.id – Kepala Komnas HAM Sulawesi Tengah, Livand Breemer dan jajarannya silahturahmi dengan Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams pada Kamis, 5 Juni 2025.
Ada tiga agenda yang dibahas dalam silahturahmi tersebut, agenda yang dibahas antara lain persoalan kamtibmas di kota Palu dan sekitarnya, yaitu pembegalan, peredaran narkoba dan aktifitas terselubung di daerah tambang poboya.
Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams menjawab pertanyaan Kepala Komnas HAM Sulteng Livand, dari bulan Januari 2025 sampai sekarang telah terjadi 11 Kasus dan hampir semuanya ditangani dan para pelakunya diproses hukum.
Untuk terus menjaga kamtipmas Kapolresta membentuk team jaguar yang terdiri dari 11 sepeda motor yang melakukan patroli sampai hari berikutnya.
Baca Juga: Aliansi Pemuda Tolak Tambang Ilegal di Sulawesi Tengah, Khususnya di Parimo dan Palu
Terkait peredaraan narkoba di kota Palu Kapolresta dengan giatnya melakukan upara preventif, dengan menghimbau masyarakat agar membantu pihak-kepolisian untuk memberantas barang haram tersebut.
Kepala Komnas HAM Sulteng menyoroti aktivitas terselubung di Daerah Tambang Poboya, adanya aktivitasi terselubung yang berlangsung dari sore hari sampai pagi hari.
Bahkan diduga dibekingi oleh aparat, dengan kondisi real yang ada di Lapangan Komnas HAM Sulteng meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk menertipkan anggota-anggotanya yang membekengi aktivitas terselubung tersebut.
“Pemerintah berkewajiban memberikan kepastian hukum kepada warga negaranya termasuk kepastian dalam berusaha, jika selama ini mereka yang dianggap ilegal, dengan melihat kondisi terkini Poboya yang ada WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat) maka pemerintah harus mengeluarkan IPR (Ijin Pertambangan Rakyat), jangan terus menerus membiarkan kondisi ini dan memanfaatkan kondisi tersebut untuk kepentingan segelintir orang,” jelas Livand Breemer. ***
Kunjungi Instagram resmi MemoSulawesi.id di sini.