Palu, MemoSulawesi.id – Pemkot dan Bulog ikuti pengarahan Mendagri melalui pertemuan virtual yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Selasa 2 September 2025.
Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE bersama Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Palu mengikuti rapat tersebut dari ruang kerja Wali Kota Palu.
Mendagri Tito Karnavian memberikan arahan terkait perkembangan situasi nasional terkini dan rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2025.
Baca Juga: Bulog Sebut Realisasi Penyaluran Bantuan Pangan di Sulteng Hampir 100 Persen
Ia menyebutkan sejak 25 Agustus 2025, tercatat 107 titik aksi di 32 provinsi yang dipicu oleh berbagai isu, mulai dari tuntutan pembatalan kenaikan tunjangan DPR, desakan transparansi gaji, hingga penolakan Rancangan KUHP.
Untuk meredam kondisi, Presiden telah mengambil langkah strategis, antara lain rapat kabinet internal, pertemuan dengan tokoh agama, ormas, serta pimpinan lembaga tinggi negara.
Forkopimda daerah pun diminta melakukan deteksi dini, memperkuat koordinasi pusat-daerah, serta membedakan demonstrasi damai dengan aksi yang berpotensi ricuh.
Mendagri juga menginstruksikan kepala daerah segera menggelar rapat Forkopimda, melibatkan tokoh masyarakat, agama, dan ormas, serta mengadakan doa bersama agar suasana tetap kondusif.
Pemerintah daerah diimbau melaksanakan program pro-rakyat seperti Gerakan Pasar Murah (GPM), menunda acara seremonial mewah, menghindari “flexing” pejabat, menunda perjalanan dinas ke luar negeri, dan memastikan kepala daerah tetap berada di wilayah masing-masing.
“Segera perbaiki fasilitas publik yang rusak akibat kerusuhan untuk menghindari trauma masyarakat,” tegas Mendagri.
Selain itu, Mendagri menekankan pentingnya kerja sama pemerintah daerah dengan Bulog untuk memperkuat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Ia juga meminta Kementerian Perdagangan memastikan ketersediaan minyak goreng “Minyak Kita” di daerah.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah merilis data inflasi Agustus 2025. Inflasi year on year (y-on-y) Sulteng tercatat 4,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 111,04.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tolitoli sebesar 5,70 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota Palu sebesar 2,98 persen.
Komoditas penyumbang inflasi meliputi beras, bawang merah, ikan kembung, ikan cakalang, ikan selar, udang basah, hingga terong.
Sementara itu, komoditas penyumbang deflasi antara lain tomat, cabai rawit, cabai merah, bawang putih, daging ayam ras, dan minyak goreng.
Melalui rapat tersebut, Pemkot Palu bersama Forkopimda menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti arahan Mendagri.
Pemkot bertekad menjaga stabilitas keamanan, memperkuat koordinasi dengan Bulog, serta mengendalikan laju inflasi di Kota Palu dan Sulawesi Tengah. ***