Menurutnya, ketika masyarakat sudah memiliki standar sendiri, maka siapapun yang menjabat sebagai wali kota di masa depan akan terdorong mempertahankan atau meningkatkan kualitas tersebut.
“Saya selalu bilang kepada pegawai dan masyarakat, kita tertib memang, mumpung saya jadi wali kota, jadi kita kasih bagus memang sekarang. Ketika ini sudah menjadi sebuah standar, maka siapa pun nanti wali kota, masyarakat kita sudah memiliki standar,” jelasnya.
“Kalau pemerintah bisa naik turun, tapi kalau masyarakat yang sudah memiliki standar, maka pemerintah tidak mungkin akan turun karena standar yang dimilikinya,” tambah Hadianto.
Baca Juga: Bulog dan Korem Tadulako Gelar GPM, Salurkan Beras SPHP Murah di Kota Palu
Dalam kesempatan tersebut, Hadianto Rasyid juga memaparkan salah satu program strategis Pemerintah Kota Palu, yaitu pemanfaatan elevated road sebagai food night street sepanjang 4,3 kilometer.
Program ini dirancang menampung srkira 780 pelaku UMKM, dengan 30 persen alokasi bagi UMKM dari luar Kota Palu.
“Kita akan jadikan ini sebagai percobaan dulu. Kalau ini berjalan dengan baik, maka peluang kita menguatkan hal yang sama di titik lain memungkinkan untuk dilakukan,” terang Hadianto.
Baca Juga: Hadianto Rasyid Temui Warga Huntap Duyu, Tegaskan Pengelolaan Profesional Hunian Pascabencana
Dialog yang menghadirkan Hadianto Rasyid sebagai narasumber ini diikuti antusias oleh para peserta, mayoritas pemuda dan pegiat kebijakan.
Mereka aktif berdiskusi terkait tantangan dan peluang penataan ruang terpadu demi mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. ***
Kunjungi Instagram resmi MemoSulawesi.id di sini.
